Menggali informasi dari sebuah teks bacaan memerlukan pembiasaan bagi
peserta didik. Salah satu bentuk menggali informasi dari teks bacaan
yaitu mencari keteladanan dari sebuah teks. Biasanya teks tersebut
dalam bentuk narasi. Pada halaman ini akan disajikan soal – soal
keteladanan dari ilustrasi yang ditampilkan teks bacaan.Soal
Keteladanan dari Teks BacaanKumpulan soal keteladanan dari ilustrasi
yang ditampilkan dalam teks bacaan disajikan dalam beberapa soal
berikut:Soal Keteladanan 1Nenek Ijah berjalan menuju sungai di samping
rumahnya. Sejak semalam, ia mendengar rintihan minta tolong. Hati Nek
Ijah merasa iba. Beberapa kali langkahnya terhenti karena kakinya belum
sembuh dari sakit. Nek, kalau masih sakit tak usah kemana-mana! kata
Durga cucunya. Nek Ijah menjawab, Ada yang minta tolong di sungai,
nenek harus ke sana. Jalan saja belum tegak benar, biarkan suara-suara
itu! teriak Durga. Namun, Nek Ijah tak menghiraukan kata-kata Durga.
Setelah sampai di tepi sungai, ia melihat ada seekor ikan hampir mati.
Sungai itu beberapa hari memang kering tanpa air. Aku akan menolongmu!
kata Nek Ijah. Ikan itu kemudian dibawa pulang ke rumah. Nek Ijah
meletakkan ikan yang hampir mati ke dalam ember berisi air. Keesokan
harinya, Nek Ijah sangat terkejut. Ikan di dalam ember berubah menjadi
emas.Keteladanan tokoh Nenek Ijah dalam cerita tersebut adalah …. A.
tidak menghiraukan cucunya walaupun kakinya sakitB. rela berkorban
untuk mendapatkan kekayaanC. mau bekerja keras meskipun sedang sakit D.
memiliki jiwa penolong tanpa pamrihKunci jawaban: DSoal 2Suara kokok
ayam bersahut-sahutan, tetapi ayah dan ibu Reno belum bangun. Dapur
masih sepi. Reno terdiam sejenak. Dalam hati ingin sekali Reno membantu
ibunya Reno bergegas ke belakang rumah mengambil sapu. Sampai di
belakang rumah, hari masih gelap.Reno mengambil keputusan untuk mencuci
piring dulu. Reno bersemangat membantu pekerjaan ibunya. Tanpa sengaja
piring yang dia cuci terjatuh. Ayah dan ibu Reno terbangun mendengar
suara tersebut. Mereka bergegas menuju dapur.Ada apa Reno? tanya
Ibu.Maafkan Reno, Bu. Saya tidak sengaja menjatuhkan piring ini. Tadi
Reno ingin membantu Ibu, jawab Reno.Ya, sudah, Nak, tidak apa-apa.
Terima kasih kamu mau membantu ya! kata Ibu.Keteladanan yang
ditunjukkan tokoh Reno adalah … A. Mau membantu meringankan pekerjaan
ibunya.B. Rajin bangun pagi dan menyapu halaman rumah.C. Mau mengakui
kesalahannya dan meminta maaf.D. Rajin bangun pagi dan meringankan
pekerjaan ibunya.Kunci jawaban: CBaca juga: Soal-Soal Narasi,
Deskripsi, Argumentasi, Eksposisi, dan PersuasiSoal Keteladanan 3Di
sebuah desa, tinggallah keluarga Permadi. Pak dan Bu Permadi memiliki
tiga anak. Mereka hidup bahagia meskipun kehidupannya penuh dengan
kesederhanaan.Saat itu, di desa Pak Permadi tinggal, telah diguyur
hujan setiap hari. Sudah lebih dari satu minggu hujan tidak berhenti.
Karena hujan, Pak Permadi tidak bisa bekerja di sawah. Persediaan
makanan mulai menipis.Persediaan makanan di rumah Pak Permadi hanya
tinggal lima buah kentang saja. Masaklah kentang itu. Nanti, berikan
lima kentang itu ke anak-anak jika sudah waktunya makan. Saya akan
keluar untuk mencari bahan makanan, kata Pak Permadi kepada Bu
Permadi.Saat itu, hujan masih deras disertai angin kencang. Pak Permadi
mengambil payung dan jas hujan.Ketika hendak keluar rumah, pintu rumah
Pak Permadi pun diketuk oleh seorang pengemis. Melihat pengemis yang
renta dan kelaparan, membuat Pak Permadi tidak tega. Pak Permadi
memberinya lima buah kentang yang rencana akan diberikan kepada
anak-anaknya.Terima kasih, Pak. Namun, biarlah aku menerima yang empat
buah kentang saja. Yang satu ini, berikan kepada anak-anak Bapak, kata
Pengemis itu kepada Pak Permadi.Setelah pengemis pergi, Pak Permadi
menyuruh Bu Permadi untuk memotong satu buah itu menjadi beberapa
potong. Pak dan Bu Permadi kaget dengan kentang yang dipotongnya itu.
Secara ajaib, setiap potongarinya menghasilkan lima buah kentang baru,
begitu seterusnya. Alhasil keluarga Pak Permadi tidak lagi kekurangan
makanan. Bahkan Pak Permadi bisa menanam sisa kentang untuk dijadikan
bahan panennya nanti. Sisa dari potongan kentang itu, mereka berikan
kepada tetangga-tetangga Pak Permadi.Keteladanan yang ditunjukkan tokoh
Pak Permadi pada cerita tersebut adalah ….A. pantang putus asaB.
pembela kaum lemahC. mengutamakan keluargaD. tetap peduli pada orang
lainKunci jawaban: DSoal 4Pak Jarwo menghampiri ruang kepala sekolah.
Tak lama kemudian Santo, Kian dan Ilham dipanggil oleh bu Yayuk. Ya,
ketiga anak itulah yang kemarin memetik buah anggur milik Pak Jarwo
tanpa permisi.Maafkan kami, Pak Jarwo, Kami telah mengambil anggur
Bapak, tanpa permisi,ucap llham sambil menahan isak tangisnya.Iya, Pak.
Jangan laporkan kami kepada polisi, Kami janji tidak akan mengulanginya
Pak, tukas Santo berapi-api.Kian yang dari tadi tidak berkata-kata ikut
menangis sambil gemetar meraih tangan ak Jarwo. Suasana ruang kepala
sekolah menjadi hening.Pak Jura, kepala sekolah itu pun segera
menjelaskan kepada Pak Jarwo dan meminta maaf atas kenakalan
anak-anaknya. Wajah garang Pak Jarwo tidak tampak lagi ketika ketiga
anak itu menyalami sambil menciumi tangannya yang sudah mulai
keriput.Keesokan harinya, tanpa disuruh ketiga anak itu mendatangi
rumah Pak jarwo. Ketiganya mengayunkan sapu lidi tanpa komando. Sampah
daun dan ranting-ranting kering disapu ketiga anak itu. Kemudian
ketiganya bergegas masuk ke dalam kelas. Saat istirahat tiba, Santo,
Ilham dan Kian kembali terkejut karena kedatangan Pak Jarwo kembali
Kali ini Pak Jarwo memberi setandan pisang masak untuk disantap Santo
dan teman temannya. Pak Jarwo senang halamannya sangat bersih hari
itu.Keteladanan yang ditunjukkan tokoh Pak Jarwo pada cerita tersebut
adalah..A. Menghukum anak-anak yang telah berbuat salah. B. Memaafkan
dan menghargai iktikad baik orang lain.C. Memberikan hadiah kepada
orang yang menolongnya. D. Tegas mencari pelaku yang mengambil buah
anggumyaKunci jawaban: BSoal 5Kuko mencari kerang di laut untuk dibuat
kalung. Kalung tersebut akan diberikan Ibunya sebagai hadiah. Datanglah
Dema anak usil yang membuang kerang Kuko. Kuko sedih karena gagal
memberi hadiah Ibunya. Tiba-tiba terdengar suara minta tolong.Tolong…
tolooooooooong! Kuko mencari sumber suara. Ternyata ada Peri cantik
yang terjorat jaring di tepi pantai. Kuko segera menolong Peri Laut
yang cantik itu. Sebagai ucapan terima kasih, Peri Laut memberi Kuko
sebuah kerang. Kuko bisa mengajukan satu permintaan dengan meniup
kerang tersebut.Aku akan meminta hadiah untuk Ibuku, gumam Kuko.Tak
lama berselang Kuko kembali mendengar suara minta tolong. Setelah
dicari-cari, ternyata dari kejauhan tampak Dema hanyut terbawa
gelombang munuju tengah laut. Kuko tidak tega melihat Dema
terombang-ambing ombak. Segera ia tiup kerang pemberian Peri Laut untuk
mengajukan permintaan menolong Dema. Dema akhirnya dapat
diselamatkan.Kuko bahagia bisa menolong Dema, walau belum bisa
menemukan sesuatu untuk hadiah Ibunya. Dema berterima kasih dan minta
maaf sering menganggu Kuko.Keteladanan Dema dalam cerita tersebut
adalah …A. Berani berenang di laut walaupun ombak besar. B. Tidak mudah
menyerah pada keadaan walau terancam.C. Berterima kasih dan minta maaf
pada orang yang sering disakiti.D. Menyadari kesalahan dan kekeliruan
dalam bergaul pada teman.Kunci jawaban: DSoal Keteladanan 6Kehidupan
Kintan dan ibunya sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di gubuk reyot
dan rapuh. Ayahnya meninggal sewaktu ia masih kecil. Ibunya sakit
lumpuh. Kintanlah yang merawat ibunya.Kintan merasa bertanggung jawab
dengan kondisi keluarganya. Ia harus menghidupi ibunya dengan berjualan
gorengan. Ia tidak pernah menyerah dengan keadaannya. Ia semangat
belajar agar menjadi anak yang pandai dan sukses.Keteladanan yang
ditunjukkan tokoh Kintan pada cerita tersebut adalah …. A merasa sedih
dengan kondisinyaB. terpaksa berjualan gorengan sendiriC. pantang
menyerah terhadap keadaan D. semangat belajar walaupun terpaksaKunci
jawaban: CSoal 7Petuah dari Sang KakekDi suatu lembah, hiduplah
Keluarga Katak. Mereka terdiri atas Pak Katak, Bu Katak, Katak dan
Kakek Katak. Suatu hari, lembah yang mereka tinggali mengalami
kekeringan. Air untuk minum dan berenang tidak tersedia. Jika mereka
terus tinggal di lembah itu mereka akan mati. Pak Katak memutuskan
untuk membawa keluarganya mencari tempat tinggal baru. Akhimya, mereka
menemukan sebuah sumur yang berisi air melimpah.Hore, kita bisa
berenang! ujar Katak girang. Keluarga Katak bahagia, kecuali Kakek
Katak.Apakah kau tidak bahagia, Kek? tanya Katak. Semuanya hanya
sementara. ujar Kakek.Apa maksud ayah? ujar Pak Katak. Jika air sumur
ini surut, kita celaka. jawab sang kakek.Pak Katak tidak menghiraukan
ucapan Kakek Katak. Pak Katak bersikeras agar mereka tetap tinggal di
sumur itu.Suatu hari saat Pak Katak sedang pergi, Katak dan ibunya
sedang tidur. Tiba-tiba air mendadak surut. Mereka hampir saja tidak
dapat keluar dari sumur. Untung Kakek Katak membangunkan mereka. Mereka
segera keluar dari sumur yang menyusut airnya itu. Pak Katak pun
kembali ke sumur itu. Bu Katak menceritakan peristiwa yang terjadi
kepada Pak Katak, la sangat menyesal atas kejadian itu. Pak Katak minta
maaf kepada Kakek Katak. Mereka memutuskan mencari tempat tinggal lain
yang lebih aman.Keteladanan Kakek Katak dalam cerita tersebut
adalah….A. suka menasihatiB. sayang keluargaC. tidak pemarahD. selalu
waspadaKunci jawaban: DSoal Keteladanan 8Akisah hiduplah seorang pemuda
bernama Jaka. Dia tinggal bersama ibunya di tepi hutan. Setiap hari
Jaka membantu ibunya mencari ranting kayu di hutan. Ranting kayu itu
kemudian dijual ke pasar untuk mencukupi kebutuhannya. Suatu hari,
ibunya sakit keras. Kedua kakinya tidak bisa digerakkan. Tabib yang
memeriksa ibunya berkata, Nak, kaki ibumu ini hanya bisa disembuhkan
dengan batu api. Di mana saya dapat menemukannya? tanya Jaka. Batu api
itu terdapat di dalam gua di tengah hutan yang ditunggui
raksasa,Baiklah, saya akan mencari batu api itu. Jaka kemudian
berpamitan kepada ibunya. Hati-hati, anakku! Jika kau sudah menemukan
batu api itu, segeralah kau bawa pulang. Jangan menengok ke belakang
lagil pesan ibunya.Baiklah, Bu! sahut Jaka.Ketika Jaka sampai di depan
gua, dia dihadang raksasa. Pertempuranpun tak dapat dihindarkan.
Meskipun menghadapi raksasa yang sangat besar, Jaka tidak merasa takut.
Akhimya Jaka berhasil mengambil batu api dari dalam gua.Raksasa yang
sudah lemah itu tidak membiarkan Jaka membawa batu api begitu saja.
Raksasa itu berubah menjadi laki-laki renta. Dia merintih dan memanggil
Jaka untuk menolongnya.Hampir saja Jaka terperangkap tipu daya raksasa
dan ingin berbalik menolong jelmaan raksasa itu. Tiba-tiba Jaka
teringat nasihat ibunya. Jaka segera meninggalkan tempat itu tanpa
menoleh ke belakang. Setibanya di rumah, Jaka segera menempelkan batu
api di kedua kaki ibunya. Ajaib, kedua kaki ibunya pulih seperti
sediakala. Mereka bersyukur kepada Tuhan atas karunia-Nya.Keteladanan
yang ditunjukkan tokoh Jaka pada cerita tersebut adalah ….A. pantang
putus asaB. pembela kaum lemahC. mengutamakan keluargaD. taat dan
pemberaniKunci jawaban: DSoal 9Pak Puh berusaha menenangkan amarah
Azriel terhadap pamannya. Ya, Pak Heru, paman Azriel dan Mesti itu
sudah menjual kebun milik kakek. Sebidang lahan yang semula ditanami
pohon sengon, akan segera diratakan dengan tanah. Pak Heru ingin
mengubah kebun sengon menjadi penginapan dan restoran. Ambisinya itu
membuat geram keluarganya. Hanya Pak Puh yang masih terdiam dan menahan
rasa marahnya. Dengan didamping kedua cucunya, Pak Puh mendekati kebun
sengon itu.Puh, mengapa pohon-pohon sengon ini harus ditebangi sebelum
waktunya? tanya Azriel kepada kakeknya.Ya, mau bagaimana lagi? Pamanmu
sudah tidak bisa dinasihati. la sudah tergiur oleh tawaran
investor.Tapi batang pohon-pohon itu belum cukup besar, Puh. Coba lima
tahun lagi, pasti batangnya akan lebih besar.lya, Puh, kalau sudah
besar, batangnya pun akan mahal jika dijual, sahut Mesti. Pak Puh hanya
terdiam. Ia merasa kedua cucunya belum mengerti masalah yang sebenamya.
Langkah mereka terhenti di sebuah gubuk kecil, tempat bermain Azriel
dan Mesti. Kembali Pak Puh menghela napas panjang.Coba lihat
bangau-bangau itu, wahai cucu-cucu manisku! Kemana lagi mereka harus
bertengger, jika pohon-pohon itu di tebangi? tanya Pak Puh.Pasti mereka
sedih, karena tempat itu tak lagi sejuk dan nyaman, jawab Mesti. Ya,
seharusnya kita juga memikirkan alam, sebelum kita mengubahnya. Mungkin
tempat ini akan diubah menjadi lebih indah, namun burung-burung dan
pohon-pohon sengon itu akan tergusur.Kakek dan kedua cucunya terus saja
memandangi mesin-mesin perata tanah. Deru suara gergaji mesin
membisingkan telinga. Satu demi satu batang-batang sengon tumbang. Pagi
itu terasa sangat terik, meskipun matahari masih condong di arah
timur.Keteladanan yang ditunjukkan tokoh Pak Puh dalam cerita tersebut
adalah … A. Cinta lingkungan dan mudah marah.B. Bijaksana dan cinta
lingkungan.C. Tegas dan berpikiran modern.D. Penyayang anak dan
harta.Kunci jawaban: BSoal 10Pino anak laki-laķi yang terampil bermain
seruling. la ingin sekali mempunyai seruling, tetapi orang tuanya tidak
mampu membelikannya. Ketika Pino sedang berjalan-jalan, ia menemukan
seruling usang. la segera mengambil dan memperbaikinya.Beberapa minggu
kemudian, ada festival seruling, Pino ingin mengikutinya. Namun saat ia
mendaftar, panitia menolaknya. Seruling Pino tidak memenuhi syarat.
Pino sangat sedih dan pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang, ia
bertemu kakek tua. Si Kakek sedang memainkan seruling di bawah pohon.
Pino sangat terkesan dengan permainan si Kakek. la menunggui sampai
selesai. Si Kakek yang tahu sedang diperhatikan, mengajak berbicara
Pino. Pino menceritakan kejadian yang dialaminya. Si Kakek merasa
kasihan, kemudian memberikan seruling kepadanya. la rajin berlatih dan
dapat menjuarai festival seruling.Keteladanan tokoh Pino dalam cerita
tersebut adalah ….A. sabar walaupun keinginannya belum terwujudB.
semangat berlatih untuk menggapai cita-citaC. ramah terhadap orang yang
baru dikenalD. terampil memanfaatkan barang bekasKunci jawaban:
BDemikian kumpulan soal keteladanan dari ilustrasi yang ditampilkan
dalam teks bacaan narasi. Semoga dapat membantu guru dan peserta didik
dalam belajar.