Soal PTS Bahasa Indonesia Kelas 9 (IX) SMP/MTs Semester 1 (Ganjil) Berdasar Kurikulum 2013
Anda mungkin menyukai postingan ini :
- Ringkasan atau rangkuman adalah bentuk singkat suatu bacaan dengan tetap mempertahankan keaslian, urutan penyajian, dan sudut pandang pengarang. Ringkasan merupakan hasil dari proses kegiatan merangkum atau meringkas. Tujuan menyusun ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah teks. Untuk dapat membuat ringkasan yang baik maka perlu diperhatikan langkah-langkah dan hal-hal penting dalam meringkas berikut.Langkah-Langkah Membuat RingkasanDalam pembuatan ringkasan, sebaiknya kita membaca teks yang akan diringkas dengan cermat. Langkah-langkah pembuatan ringkasan sebagai berikut.1. Membaca Seluruh Teks BacaanAgar dapat membuat ringkasan dengan baik, langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membaca teks bacaan dengan cermat. Teks bacaan dapat dibaca dalam hati maupun dengan bersuara. Tujuan dari membaca teks ini untuk mengetahui maksud dari cerita yang disampaikan.2. Baca Teks Secara BerulangBagi yang pertama kali meringkas teks bacaan maka perlu membaca teks tersebut secara berulang-ulang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam kesan utama atau maksud dari teks tersebut. Jika sudah berulang kali melakukan kegiatan meringkas, maka akan semakin sedikit pengulangan membaca karena kemampuan memahami teks bacaan sudah baik.3. Catat Gagasan Utama Tiap ParagrafSembari membaca teks secara berulang, silakan sambil mencatat gagasan utama/ide pokok/pokok pikiran dari setiap paragraf. Biasanya gagasan utama ini terletak di kalimat utama. Kalimat utama merupakan kalimat yang paling umum dari sebuah paragraf, yang dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain. Dengan membaca secara berulang-ulang, maka dengan sendirinya kalian akan memahami letak gagasan utama dari paragraf tersebut.4. Mengembangkan Dengan Kalimat BaruDari hasil kumpulan gagasan utama pada langkah ketiga bisa dikembangkan dengan kalimat baru yang lebih ringkas tetapi mewakili dari setiap paragraf. Dari kumpulan gagasan utama beberapa paragraf bisa dijadikan satu ringkasan paragraf dengan pengembangan kalimat baru tersebut. Menyusun ringkasan dalam kalimat tunggal. Meringkas kalimat menjadi frasa, frasa menjadikata.Jika dari beberapa langkah di atas mungkin belum ada gambaran yang jelas bagaimana bentuk ringkasan. Maka kalian bisa membaca pada halaman contoh-contoh ringkasan dalam bentuk soal latihan. Dari situ kalian bisa memahami bagaimana sebuah ringkasan paragraf dapat disusun.Baca Juga : Kumpulan Soal Membuat RingkasanHal-Hal Penting dalam MeringkasAgar dapat menghasilkan ringkasan yang baik, kita harus memperhatikan beberapa hal. Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut.Mengungkapkan kembali isi tulisan asli dengan kalimat tunggal.Merangkum frasa menjadi kata, kalimat tunggal menjadi frasa, dan kalimat majemuk menjadi kalimat tunggal.Dapat menghilangkan ilustrasi, contoh, dan deskripsi jika memungkinkan.Menyingkirkan semua keterangan.Mempertahankan susunan gagasan asli.Menggunakan bentuk bahasa tidak langsung.Setelah memahami cara-cara menyusun ringkasan di atas, silakan asah kemampuan kalian dengan mengerjakan soal pilihan ganda menyusun ringkasan paragraf. Pada halaman tersebut terdapat beberapa soal yang dapat digunakan untuk latihan memahami materi pada halaman ini.
- Dalam sebuah paragraf yang baik selalu terdapat kalimat utama dan kalimat penjelas. Paragraf yang disusun dari kalimat utama kemudian diikuti dengan beberapa kalimat penjelas disebut dengan kalimat deduktif. Sedangkan jika sebuah paragraf diawali dengan beberapa kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama disebut dengan kalimat induktif.Tetapi tidak berhenti sampai 2 jenis tersebut. Masih terdapat satu jenis paragraf lagi yaitu paragraf campuran. Meskipun demikian, pada jenjang Sekolah Dasar (SD) jenis paragraf campuran ini belum dipelajari. Dan baru akan dipelajari mulai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan seterusnya. Berikut ini pengertian serta contoh dari setiap jenis paragraf.Paragraf DeduktifPengertian Paragraf DeduktifParagraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf. Kemudian dilengkapi dengan kalimat penjelas berupa fakta maupun contoh. Pola paragraf deduktif adalah dari umum ke khusus.Contoh Paragraf DeduktifDaun salam memiliki banyak manfaat. Selain untuk menyedapkan masakan ternyata daun salam bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya, menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, dapat pula untuk menyembuhkan diabetes dan penyakit mag akut.Baca juga: Cara Membuat Kesimpulan Paragraf maupun Teks BacaanParagraf InduktifPengertian Paragraf InduktifParagraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Pada paragraf ini diawali dengan kalimat penjelas, contoh, fakta maupun bukti dan diakhiri dengan kalimat utama. Pola paragraf induktif adalah dari khusus ke umum.Contoh Paragraf InduktifManfaat lidah buaya diantaranya menyuburkan rambut, menghilangkan ketombe, menyembuhkan luka, dan menghilangkan jerawat. Lidah buaya juga berkhasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, lidah buaya juga mengandung zat-zat yang berfungsi sebagai antioksidan. Tanaman lidah buaya atau aloevera memiliki banyak manfaat dan khasiat.Baca juga: Cara membuat kalimat langsung disertai dengan contohnyaParagraf CampuranPengertian Paragraf CampuranParagraf campuran adalah paragraf yang diawali dengan menyajikan kalimat utama kemudian di dukung dengan kalimat-kalimat penjelas, lalu diakhiri oleh kesimpulan pada bagian akhir paragraf. Sehingga paragraf campuran mempunyai 2 kalimat utama. Pola paragraf campuran adalah umum – khusus – umum.Contoh Paragraf CampuranIndonesia memiliki ragam bahasa daerah. Dari Sabang sampai Merauke memiliki ragam bahasa daerah masing-masing. Keragaman tersebut terkadang menjadi kendala dalam berinteraksi bila tidak menguasai. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia harus menjadi pemersatu dari berbagai ragam bahasa di Indonesia.
- Unsur cerita adalah unsur-unsur yang mempengaruhi terbentuknya sebuah cerita. Sebuah cerita jika dipahami secara mendalam maka akan dijumpai didalamnya terdapat unsur-unsur penting sebagai penyusun sebuah cerita. Unsur-unsur ini digolongkan menjadi dua yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.Unsur Cerita (Intrinsik)Unsur intrinsik cerita adalah unsur yang menyusun sebuah cerita dari dalam cerita tersebut. Unsur-unsur intrinsik ini meliputi:TemaTema merupakan gagasan atau ide yang mendasari suatu cerita. Tema bisa dinyatakan secara eksplisit atau diungkapkan dalam cerita dapat pula yang dinyatakan secara implisit atau tidak tertulis dalam cerita tetapi harus dipahami. Amanat Amanat adalah pesan moral atau pesan positif yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.Seperti halnya tema, amanat juga dapat dinyatakan secara eksplisit yaitu dengan menyampaikan saran, seruan, nasehat, peringatan, anjuran, atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita. Amanat juga dapat dinyatakan secara implisit yaitu dengan menyisipkan ajaran moral atau pesan dalam peristiwa yang terjadi pada tokoh dalam cerita. Penokohan/Karakter Tokoh adalah orang, binatang, atau benda yang diinsankan yang menjalani peristiwa dalam berbagai peristiwa cerita.Digolongkan berdasarkan sifatnya, tokoh dibedakan menjadi tiga:Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif dan menyampaikan nilai-nilai positif.Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan negatif dan seringkali bertentangan dengan protagonis.Tokoh tritagonis, yaitu tokoh penengah.Digolongkan berdasarkan fungsinya, tokoh dibedakan menjadi dua:Tokoh sentral, yaitu tokoh yang memegang peran utama.Tokoh bawahan, yaitu tokoh yang tidak sentral kedudukannya di dalam cerita, akan tetapi sangat dibutuhkan sebagai penunjang tokoh sentral.Tokoh figuran, yaitu tokoh yang berperan tidak terlalu menonjol. Hanya sebagai sampingan sesekali muncul dan perannya tidak menonjol seperti tokoh sentral dan tokoh bawahan. Latar/Setting Latar atau setting adalah segala petunjuk, keterangan, acuan yang berkaitan dengan ruang, waktu, suasana, dan situasi sosial terjadinya peristiwa dalam cerita.Latar dapat dibedakan sebagai berikut:Latar tempat, berhubungan dengan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam cerita.Latar waktu, berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam cerita.Latar Suasana, berkaitan mengenai suasana pada saat peristiwa pada cerita terjadi. contoh latar suasana yaitu menegangkan, bahagia, lucu, sedih, haru, maupun duka.Latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat dalam cerita. Latar sosial dapat mencakup adat istiadat, kebiasaan hidup, tradisi, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, keyakinan, dan status sosial.Alur/PlotAlur merupakan rangkaian peristiwa dalam cerita yang tersusun dalam hubungan sebab akibat.Berdasarkan urutan peristiwanya, alur digolongkan menjadi tiga:Alur maju atau normal mencakup rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian. Dimana cerita diawali dari satu kejadian dan kemudian berkembang sampai klimaks dan akhir penyelesaian cerita tersebut.Alur mundur atau sorot balik mencakup rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita bergerak mundur. Cerita dimulai dari suatu keadaan yang merupakan akibat dari runtutan peristiwa sebelumnya. Penceritaan bergerak mundur mengurai setiap peristiwa yang menjadi penyebab keadaan akhir tersebut.Alur maju-mundur atau campuran mencakup rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan waktu kejadian, tetapi sekali waktu melakukan flashback atau mengulang kejadian yang telah berlalu.Sudut PandangSudut pandang atau point of view, yaitu posisi pengarang dalam membawakan sebuah cerita. Posisi pengarang ini terdiri atas dua macam, yaitu:a. Berperan langsung sebagai tokoh yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan.b. Hanya sebagai pihak ketiga yang berperan sebagai pengamat dan tidak mengambil peran dalam cerita.Baca juga : Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia TerbaruUnsur Cerita (Ekstrinsik)Unsur ekstrinsik cerita adalah unsur yang mempengaruhi terciptanya cerita dari luar atau subyektif penulis. Unsur-unsur ekstrinsik meliputi:Biografi PenulisBiografi merupakan riwayat dari penulis cerita meliputi pendidikan, prestasi, maupun pekerjaan. Sebagai contoh, penulis dengan riwayat pendidikan ekonomi akan lebih condong membuat cerita dari sudut pandang ekonomi.Cara Pandang PenulisCara pandang penulis erat kaitannya dengan biografi. Karena cara pandang penulis diperoleh dari riwayat-riwayat yang telah dilalui penulis.Kondisi Saat Dibuat Karya SastraBudaya/Adat IstiadatSituasi PolitikSejarahKeadaan EkonomiSetelah memahami unsur-unsur dalam cerita di atas, selanjutnya coba kalian kerjakan soal-soal menentukan watak tokoh dalam cerita.
- Ungkapan adalah gabungan kata yang mempunyai makna lain atau makna kias tertentu. Tujuan penggunaan ungkapan untuk memperhalus serta meningkatkan kesan terhadap pembaca atau pendengarnya. Terdapat berbagai bentuk ungkapan yang akan kita susun menjadi kumpulan ungkapan.Pada halaman ini kita akan membahas kumpulan ungkapan dengan menggunakan kata kepala, tangan, hati, dan buah. Ungkapan tersebut dilengkapi dengan arti yang dapat digunakan untuk memudahkan kita memahami ungkapan tersebut.Beberapa ungkapan yang sering digunakan dan seringkali muncul dalam ujian diantaranya:Kumpulan ungkapan menggunakan kata tanganangkat tangan artinya menyerahbuah tangan artinya barang yang dibawa dari bepergian / oleh-olehcampur tangan artinya ikut terlibatkaki tangan artinya orang yang diperalat orang lain untuk membantulepas tangan artinya tidak mau berurusan lagipanjang tangan artinya suka mencuriringan tangan artinya suka menolongtangan besi artinya kejam / kerastangan dingin artinya selalu membawa hasiltangan hampa artinya tidak mendapat apa-apa / sia-siatangan kanan artinya orang kepercayaanturun tangan artinya turut mencampuriUngkapan menggunakan kata kepalabesar kepala artinya sombongkepala batu artinya tidak mau menuruti nasihatkepala dingin artinya tenang / sabarkeras kepala artinya tidak mau menuruti nasihatkepala udang artinya bodoh / tololUngkapan menggunakan kata buahbuah bibir artinya menjadi bahan pembicaraan oranganak buah artinya anggota kelompok yang berada di bawah pemimpinbuah hati artinya anak / kekasih yang tercintabuah pena artinya karya tulis / karanganbuah pikiran artinya pendapatbuah tangan artinya barang yang dibawa dari bepergian / oleh-olehKumpulan ungkapan menggunakan kata hatiambil hati artinya menyenangkan hati orang lain agar disukaiberat hati artinya tidak tega, kurang suka melakukanbesar hati artinya sombong, bangga / gembirakecil hati artinya takutlurus hati artinya tidak berprasangka burukmakan hati artinya sedih karena perbuatan orang lainmurah hati artinya suka memberi / suka menolongpanas hati artinya iri / marahrendah hati artinya tidak sombong / tidak angkuhsakit hati artinya merasa tidak senang karena dihinatinggi hati artinya sombong / angkuhTentu saja beberapa contoh ungkapan yang dapat dikumpulkan sahabat rumpunnews di atas masih jauh dari lengkap. Jika pembaca masih mempunyai kumpulan ungkapan yang sering digunakan silahkan dituliskan dalam kolom komentar di bawah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.